Ketika diam,
senyap seperti tak ada suara.
Ketika diam,
sunyi seperti tak ada kata.
Ketika diam,
jangan mengganggu-tatap saja.
Ketika diam,
hati-hati-sentuh dengan pelan-pelan.
Karena, kalau orang-orang diam,
bukan berarti tak ada kata.
Karena kata itu,
bermain, bersuara, memberontak, bergejolak
di dalam hati.
Itulah diam,
dengan seribu bahasa.
Bahasa diam, yang penuh makna.
Maknanya ada di hati - di jiwa.
Menggetarkan dada.
Macege-Bone, 24 Februari 2010
Pukul: 15.05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar